Selasa, 17 Mei 2011

Penyusunan Kerangka Teori Penelitian

Setelah masalah penelitian berhasil dirumuskan dengan baik maka langkah berikutnya adalah mengajukan hipotesis yang didasarkan dari kajian mendalam teori-teori yang relevan dengan variabel-variabel penelitian. Agar sebuah kerangka teoretis meyakinkan maka argumentasi yang disusun dalam teori-teori yang dipergunakan dalam membangun kerangka berpikir harus merupakan pilihan dari sejumlah teori yang dikuasai secara lengkap dengan mencakup perkembangan terbaru.
Disamping itu, kerangka teori juga dapat dilakukan melalui pengkajian hasil-hasil penelitian yang relevan yang telah dilakukan peneliti lainnya. Hasil penelitian orang lain yang relevan dijadikan titik tolak penelitian kita dalam mencoba melakukan pengulangan, revisi, modifikasi, dan sebagainya. Berdasarkan kajian teoretis dan hasil-hasil penelitian yang relevan, maka tahap berikutnya peneliti menyusun kerangka berpikir yang mengarahkan perumusan hipotesis.
Dengan demikian produk akhir dari proses pengkajian kerangka teoretis adalah perumusan hipotesis.
Secara ringkas, langkah penyusunan kerangka teoretis dan pengajuan hipotesis dapat dibagi ke dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
• Pengkajian mengenai teori-teori ilmiah yang akan dipergunakan dalam analisis.
• Pembasan mengenai penelitian-penelitian lain yang relevan.
• Penyusunan kerangka berpikir dengan mempergunakan premis-premis sebagaimana yang terkandung dalam teori dan hasil penelitian tersebut dengan menyatakan secara tersurat pernyataan, postulat, asumsi, dan prinsip yang dipergunakan.
• Perumusan hipotesis.

Tidak ada komentar: