Senin, 16 Mei 2011

Statistical Process Control (SPC)

Statistika
Kata statistika memiliki dua macam definisi yang telah diterima secara umum, yaitu :
a. Suatu kumpulan kuantitatif dari satu atau beberapa macam subjek/ kelompok, terutama data yang dikumpulkan dan dikelompokan secara sistematis. Contoh : Statistik suatu pertandingan bola, statistik kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain.
b. Suatu disiplin ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan, tabulasi, perhitungan, interpretasi, serta penyajian suatu data kuantitatif.

Penggunaan statistika dalam pengendalian kualitas lebih cenderung makna yang kedua. Hal ini dikarenakan dalam pengendalian kualitas terdapat beberapa macam tahapan, seperti : pengumpulan, mentabulasi, menghitung, menginterpretasi, serta menyajikan suatu data kuantitatif. Setiap tahapan sangat bergantung pada ketelitian dan kelengkapan data dari tahapan sebelumnya.
Statistika dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu :
a. Statistika deduktif (deskriptif), suatu metode statistik untuk menggambarkan dan menganalisa suatu subjek atau kelompok.
b. Statistika induktif, suatu metode statistik yang bertujuan untuk menarik kesimpulan penting dari sekumpulan data (populasi) dengan hanya mengambil sebagian data (sampel). Kesimpulan yang diambil tentunya tidak bersifat mutlak, oleh karenanya seringkali dalam statistika digunakan istilah probaan
Pengendalian Proses
Suatu system produksi merupakan sebuah hirarki dari proses produksi, terdiri dari proses produksi utama yang terurai menjadi subproses masing-masing. Pengendalian proses berfokus pada hasil dan merupakan suatu kombinasi komplek dari proses pengukuran dan perbaikan.
Hasil pengukuran ini kemudian dibandingkan dengan nilai sasaran masing-masing yang ingin dicapai. Secara umum terdapat tiga macam metode pengendalian proses yaitu :
a. Berbasis pelaku, manuasia melakukan pengukuran/pemilihan, pembandingan serta perbaikan sesuai intuisi dengan tujuan/kuantitas pengukuran dan pembandingan yang terbats. Contoh : pengalaman, aturan pagmatis (sesuai kegunaan)
b. Berbasis tujuan, dimana manusia dengan bantuan alat/model analisa matematik/statistic melakukan proses pemilihan/pengukuran, pembandingan maupun perbaikan. Contoh: peta kendali atribut, peta kendali variable
c. Berbasis peralatan, dimana peralatan mekanik, elektromekanik, dan atau elektronik dimanfaatkan untuk melakukan keseluruhan urutan proses pemilihan/pengukuran, pembandingan maupun perbaikan. Contoh: expert system, neural network.
Tujuan utama pengendalian proses adalah untuk secara konsisten melakukan proses produksi yang selalu mendekati target yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan produk yang memenuki spesifikasi, mengurangi atau menghilangkan adanya pengerjaan ulang ataupun cacat produk.
Pengendalian Proses Statistik (SPC)
SPC digunakan untuk menggambarkan model berbasis penarikan sample yang diaplikasikan untuk mengamati aktifitas proses yang saling berkaitan. Meski SPC merupakan alat Bantu yang sangat berguna dalam memastikan apakah proses berada dalam batas-batas yang telah ditentukan, namun umumnya metode ini tidak dapat menyediakan cara untukmembuat proses tetap dalam batas kendali. Oleh kerena itu dubutuhkan campur tangan manusia untuk menentukan cara yang efektif dan effisien dalam membuat proses tetap stabil.
Kestabilan dan Kemampuan Proses
Kestabilan proses (process stability) berarti ketepatan proses dalam mencapai target yang telah ditentukan. Secara tidak langsung menggambarkan bahwa proses dilakukan dengan baik. Hal ini merepresentasikan keadaan proses yang sedang berlangsung. Sedangkan process capability adalah suatu ukuran kinerja kritis yang menunjukan hubungan antara hasil proses dengan spesifikasi produk/proses.
Untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam kondisi stabil dan mampu, maka dibutuhkan alat-alat atau metode statistic sebagai alat analisa.
Metode Pengendalian Proses Statistika
Alat Bantu yang paling umum digunakan dalam pengendalian proses statistical adalah peta kendali (control chart). Fungsi peta kendali secara umum adalah :
a. Membantu mengurangi variabilitas produk
b. Memonitor kinerja proses setiap saat
c. Memungkinkan proses koreksi untuk mencegah penolakan
d. Trend dan kondisi di luar kendali dapat diketahui secara cepat.
Peta kendali dibuat secara kontinyu dalam suatu interval keyakinan tertentu, biasanya 3 standar deviasi. Diagram ini memuat 3 macam garis batas yaitu :
a. Batas kendali atas (UCL)
b. Rata-rata kualitas sample
c. Batas kendali bawah (LCL)
Sample yang berada dalam rentang UCL-LCL dikatakan berada dalam kendali, sedangkan yang berada diluar rentang tersebut dikatakan diluar kendali. Secara umum peta kendali dapat digolongkan menjadi dua yaitu peta kendali variable dan peta kendali atribut.
Peta Kendali Variable
Peta kendali yang digunakan untuk mengamati jenis data variable adalah peta kendali X – R – S (Shewhart Control Chart). Peta kendali variable memantau tingkat rata-rata kualitas melalui peta kendali X, sedangkan pemantauan variabilitas kualitas dapat menggunakan pengukuran rentang melalui peta kendali R atau pengukuran standar deviasi melalui peta kendali S.
Apabila terdapat sample banyak 1 sampai 10 maka digunakan peta kendali X – R, namun bila sample lebih besar dari 10 maka digunakan peta kendali X – S.
Pada mulanya pengendalian proses statistical hanya digunakan dengan menggunakan peta kendali. Namun demikian dalam perkembangannya pengendalian proses statistical dilakukan dengan menerapkan tujuh metode utama yang umum digunakan (Ishikawa Basic Seven), yaitu diagram sebab-akibat, gafik, histogram, diagram pareto, check sheet, scatter diagram dan peta kendali.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Dimohon langkah kerja nya menggunakan Wxpert Choice 2000 2 end edition . Edition use only

karena yg versi 11,5 ada beberapa perintah tidak ada.