Senin, 16 Mei 2011

Pustaka Penelitian

Kajian pustaka dan kerangka teori merupakan kerangka acuhan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris yang menumbuhkan gagasan dan mendasari usulan penelitian. Dasar-dasar usulan penelitian tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yang terkait dan mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian. Sangat penting bagi peneliti untuk mencari hasil penelitian terdahulu yang cocok dengan bidang yang diteliti sebagai dasar pendukung pilihan.
Dalam pembahasan kajian pustaka dan kerangka teori perlu diungkapkan kerangka acuhan komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Uraian dalam kajian pustaka diharapkan menjadi landasan teoritik mengapa masalah yang dihadapi dalam penelitian perlu dipecahkan dengan strategi yang dipilih. Kajian teoritik mengenai prosedur yang akan dipakai dalam pengembangan juga dikemukakan.
Kajian pustaka dan kerangka teori dipaparkan dengan maksud untuk memberikan gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama. Dengan demikian pengembangan yang dilakukan memiliki landasan empiris yang kuat.
Dalam penelitian sebuah penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori memiliki beberapa fungsi, meliputi; (1) mengetahui sejarah masalah penelitian, (2) membantu memilih prosedur, (3) memahami latar belakang teoritis masalah penelitian, (4) mengetahui manfaat penelitian sebelumnya, (5) menghindari duplikasi, dan (6) memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian.
Kajian pustaka juga digunakan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan diangkat menjadi topik penelitian serta untuk menjelaskan kedudukan masalah dalam tempatnya yang lebih luas. Konstruksi teoritik yang ada dalam kajian pustaka akan memberikan landasan bagi penelitian. Sehingga sumbangan kajian pustaka pada penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Konstruksi Teoritik sebagai Dasar
Penelitian apa pun tidak akan terlepas dari kerangka teori. Penelitian tidaklah berarti tanpa teori sama sekali. Paling tidak sebagai pegangan atau pedoman untuk memberikan asumsi atau postulat, prinsip, teori, konsep, preposisi dan definisi operasional.
2. Konstruksi Teoritik sebagai Tolok Ukur
Dalam penelitian diperlukan perangkat untuk mengontrol baik tidaknya prosedur yang digunakan. Kerangka teori dapat membantu sebagai ukuran patokan (standart atau tolok ukur) yang dimaksud.
3. Konstruksi Teoritik sebagai Sumber Hipotesa
Hipotesa pada umumnya dimunculkan dari kajian teori. Teori-teori yang diragukan akan dicoba dan diuji kembali sehingga terbentuklah hipotesa. Dasar rasional mengapa harus diuji kembali karena pembuktian secara teoritis harus diimbangi dengan pembuktian secara empiris.
Dalam menyusun kajian pustaka perlu usaha untuk mengumpulkan sumber sebanyak-banyaknya. Sumber tersebut harus relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Kajian pustaka dapat digunakan dengan dua pola; yaitu deduktif dan induktif. Dengan dedukutif kita mulai dari proposisi yang berlaku umum dan memberlakukannya pada keadaan khusus, serta berlaku sebaliknya untuk induktif.
Langka-langkah yang dilakukan dalam penyusunan kajian pustaka; (1) siapkan butir-butir yang perlu dalam mencatat informasi dari pustaka, (2) siapkan sistematika pengumpulan informasi, dan (3) mencari informasi sebanyak-banyaknya dari bahan kepustakaan maupun internet.
Supaya peneliti lebih mudah dalam penyusunan kajian pustaka perlu diperhatikan hal-hal berikut; (1) gunakan masalah penelitian sebagai fokus, (2) buat rencana urutan pencarian dan penulisan, serta (3) menekankan keterkaitan pustaka dengan masalah penelitian

Tidak ada komentar: